Rabu, 14 Januari 2009

My Favorit Idol Is Robin WilliamS


Sapa Sich yang gak kenal sama tokoh yang satu ini, skali liat gambarnya aja smua pasti sudah pada kenal. Ya ini dia tokoh yang amat sangat saya kagumi dan sekaligus tokoh favorit saya "Robin WilliamS"

Saya bisa kenal sama tokoh yang satu ini pada waktu pertama kali menonton sebuah film yang judulnya "Flubber" dimana dia sebagai peran utama di dalam film ini. Dari sinilah saya mulai mengaguminya serta memfavoritkan dia dan setiap film film yang dia bintangi selalu saya tonton.

Koq saya bisa memfavoritkan tokoh yang satu ini, karena saya suka melihat dibermain film ngak hanya lucu tapi bener-bener bisa bikin orang tertawa, tetapi ngak hanya itu saja dari setiap film yang saya tonton, dia selalu memainkan peran atau karakteristik yang berbeda-beda. Dan karakteristik yang berbeda itu bisa dia perani dengan sangat luar biasa, dan begitu menjiwai peran dia.

Saya suka sama dia yang berani memerankan peran-peran yang berbeda di setiap film yang dibintanginya dari menjadi seorang profesor, jadi pengurus anak-anak, bahkan dia pernah memainkan peran menjadi anak kecil yang berbadan orang dewasa, menyamar menjadi wanita tua, dan masih banyak lagi deh....... Dia berani bermain dengan karakteristik yang berbeda padahal belum tentu dia bisa melakoninya. Ini mengajari saya bahwa sebuah tantangan itu harus dicoba dan berusaha semaksimal mungkin.

Senin, 05 Januari 2009

Robot Helikopter Dengan AI Menakjubkan

Sebuah robot helikopter yang dikembangkan Stanford University mampu belajar manuver terbang dengan 'melihat' atraksi helikopter yang dikendalikan manusia. Tak butuh pilot lagi?

Robot Helikopter



Perkembangan dalam teknologi kecerdasan buatan (artifical intelligence/AI) itu dilakukan oleh mahasiswa Stanford Pieter Abbeel, Adam Coates, Tomothy Hunter dan Morgan Quigley. Mereka melakukannya di bawah bimbingan Andrew Ng.
Atraksi manuver penerbangan yang dilakukan robot helikopter dari Stanford itu disebut-sebut sebagai yang paling rumit yang pernah dilakukan kendaraan tanpa pengendali manusia (autonomous). Bahkan, atraksi sang robot mampu menyaingi atraksi yang dilakukan pilot helikopter.

Seperti dikutip dari siaran pers, AI yang dikembangkan berada di dalam sebuah helikopter remote control (RC). Sistem itu mempelajari rekaman atraksi aerobatik helikopter RC lain yang dikendalikan seorang pilot RC handal bernama Garrett Oku.

Saat diterbangkan tanpa kendali manusia, helikopter RC yang telah dimodifikasi itu melakukan rangkaian aerobatik selama lima menit yang melampaui kemampuan helikopter sungguhan maupun helikopter RC lain yang menggunakan sistem kendali otomatis. Ini termasuk flip, roll, loop, pirouette dan manuver rumit bernama 'tic toc'.

Eric Feron, Profesor bidang Aeronautika dan Astronautika di Georgia Tech mengaku kagum dengan temuan itu. "Dari satu sisi, bisa dikatakan, mesin itu mengajari dirinya sendiri cara melakukan atraksi itu dengan menonton aksi pilot lain. Ini luar biasa," ujarnya.

Helikopter tanpa kendali manusia dalam ukuran sebenarnya rencananya akan diterapkan untuk berbagai misi kemanusiaan. Misalnya, menyapu ranjau di wilayah bekas peperangan atau memantau titik api kebakaran hutan. Langkah yang dilakukan para peneliti Stanford diharap akan mempercepat terwujudnya hal itu.